MAKALAH BK BELAJAR
“ Konsep Dasar DKB (Diaknosis Kesulitan Belajar) dan
Prosedur Remedial”

DOSEN : Karyanti, M.Pd
DISUSUN OLEH:
AYU PUTRI NINGSIH 13.21.014872
EEN ROSE
YAKOBUS RIBAK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
terselesainya makalah ini, sholawat dan salam tak lupa kami panjatkan kehadirat
Allah SWT.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar menambah
pengetahuan tentang kedudukan dan
fungsi bahasa indonesia, guna menambah wawasan
bagi rekan-rekan sesama mahasiswa sehingga kita mampu untuk berfikir agar menjadi lebih
maju.
Terima kasih kepada Bapak selaku dosen pembimbing
kami, terima kasih pula kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian
pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang dapat membangun tetap kami nantikan demi kesempurnan makalah
ini.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
BAB I:
PENDAHULUAN.......................................................................................................
a.
Latar Belakang...............................................................................................................
b.
Rumusan Masalah..........................................................................................................
c.
Tujuan............................................................................................................................
BAB II:
PEMBAHASAN.........................................................................................................
a.
pengertian Diagnosis.....................................................................................................
b.
pengertian kesulitan belajar............................................................................................
c.
pengertian Diagnosis kesulitan
belajar...........................................................................
d.
prosedur dan teknik diagnosis
kesulitan belajar.............................................................
e.
faktor penyebab kesulitan belajar...................................................................................
f.
pengertian remedial teaching.........................................................................................
g.
remedial kesulitan belajar..............................................................................................
BAB III:
PENUTUP..................................................................................................................
a.
Kesimpulan.....................................................................................................................
b.
Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan secara definitif adalah
memanusiakan manusia yang didalamnya memuat kegiatan interaksi antara pendidik
dan peserta didik yang meliputi transfer materi pembelajaran dan pengalaman
yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri.
Dalam proses
belajar mengajar tersebut yang menjadi objeknya adalah siswa atau peserta
didik. Proses belajar mengajar dalam sebuah pendidikan bertujuan untuk
mendidik, membimbing dan mengarahkan siswanya sesuai dengan tujuan pendidikan
tersebut agar tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Diagnosis?
2.
Apa pengertian kesulitan belajar?
3.
Apa pengertian Diagnosis
kesulitan belajar?
4.
Apa saja prosedur dan teknik
diagnosis kesulitan belajar?
5.
Apa saja faktor penyebab
kesulitan belajar?
6.
Apa pengertian remedial teaching?
7.
Apa saja remedial kesulitan
belajar?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi, menemukan dan
menganalisis satu bahasan mengenai diagnostik dan remedial kesulitan belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diagnosis
Diagnosis merupakan istilah teknis dibidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen
(1955:530-532), diagnosis dapat diartikan sebagai berikut :
1.
Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit apa yang dialami
seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala – gejalanya
;
2.
Studi yang seksama terhadap fakta tentang sesuatu hal untuk menemukan
karakteristik atau kesalahan – kesalahan dan sebagainya yang essensial.
3.
Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksaama atas
gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.
B. Pengertian kesulitan Belajar
Burton
(1952:622-624) mengidentifikasikan bahwa seorang siswa dapat dianggapa
mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan mengalami kegagalan
(failure) tertentu dalam mencapai tujuan – tujuan belajarnya. Kegagalan belajar
didefinisikan oleh Burton sebagai berikut :
1.
Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan
tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (level of
mastery) minimal dalam pelajaran tertentu seperti yang telah ditetapkan oleh
orang dewasa atau guru.
2.
Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mencapai
prestasi yang semestinya, sedangkan dalam prediksi hal tersebut dapat ia raih dengan
hasil yang memuaskan.
3.
Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak berhasil mencapai
tingkat pengusaaan (level of mastery) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi
kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.
C. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar
Menurut Abin (2003:309), diagnostik
kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan
karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan
menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif
mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta
mencari alternative kemungkinan pemecahannya.
D. Prosedur dan
Teknik Diagnosis Kesulitan
Belajar
Teknik dan instrument yang digunakan
dalam diagnosis menurut Burton dalam Abin (2003:310) adalah sebagai berikut:
1.
General diagnosi, menggunakan tes baku untuk menemukan
siswa yang mengalami kelemahan tertentu.
2.
Analysistic diagnostic, menggunakan tes diagnostic untuk mengetahui letak
kelemahannya.
3.
Psychological diagnosis, teknik-teknik yag digunakan antara
lain:
a.
Observasi
b.
Analisis karya tulis
c.
Analisis proses dan respon lisan
d.
Analisis berbagai catatan objektif
e.
Wawancara
f.
Pendekatan laboratories dan klinis
g.
Studi kasus
E. Mengidentifikasi Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar
Berbagai
variabel yang mempengaruhi proses belajar – mengajar menurut loree
(1970:121-133) terdiri atas; 1) Stimulus atau learning variables, 2) Organismic
Variables, 3) response Variable.
1.
Learning Variables, Mencakup
a.
Learning Experience Variables, antara lain mengenai
1). Method Variables, menyangkut kuat lemahnya motivasi untuk belajar,
intensif – tidaknya bimbingan guru dan ada – tidaknya kesempatan untuk
praktikum.
2). Task Variables, mencakup menarik-tidaknya apa yang harus dipelajari,
bermakna- tidaknya apa yang dipelajari dan tersedia-tidaknya fasilitas belajar
yang memadai.
b.
Enviromental Variables, yang menyangkut iklim belajar yang bergantung pada
faktor tersedianya waktu yang cukup untuk belajar dan tersedianya fasilitas
belajar yang memadai
2.
Organismic Variables, mencakup
a.
Characteristic of the learners, antara lain tingkatan inttelegensi, usia dan
taraf kematangan, jenis kelamin dan kesiapan untuk belajar.
b.
Mediating Processes, kondisi yang lazim terdapat dalam diri swasta, antara
lain, intelegensi, persepsi, motivasi, takut, cemas dan tekanan batin yang
sebagainya turut berperan dalam proses berperilaku belajar.
3.
Response Variables, Jika dikelompokkan berdasarkan tujuan pendidikan dapat
dilihat sebagai berikut.
a.
Tujuan – tujuan kognitif , seperti pengetahuan, konsep – konsep dan
keterampilan pemecahan masalah.
b.
Tujuan – tujuan afektif, seperti sikap – sikap, nilai – nilai, minat
dan apresiasi.
c.
Tujuan – tujuan pola pola bertindak, antara lain ;
- Keterampilan
psikomotoris, seperti menulis, mengetik, melukis, dsb.
Kompetensi – kompetensi untuk
menyelenggarakan pertemuan, berpidato, memimpin diskusi,
pertunjukan dsb.
F.. Pengertian
Remedial Teaching
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
Remedial berarti pertama, berhubungan dengan kebaikan, pengajaran ulang bagi
murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat
menyembuhkan. Sedangkan teaching yang berarti “pengajaran” yang berarti:
1.
Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan
2.
Perihal, segala sesuatu mengenai mengajar.
Menurut arti katanya, remedial
berarti bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau membuat baik. Remedial
Teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau
membetulkan, atau pengajaran yang membuat jadi baik.
Menurut Ischak S.W dan Warji R.
dalam bukunya Remedial Teaching sebagai berikut:
“kegiatan
perbaikan dalam proses belajar mengajar adalah salah satu bentuk
pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang
berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis”
Menurut M. Entang:
“segala
usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan
belajar. Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan
mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif
(pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang subyektif mungkin”
Dari beberapa pengertian diatas,
dapat diambil kesimpulan bahwa remedial teaching adalah segala bentuk
usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau
menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman
terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu menemukan alternative
solusi kesulitannya.
G. Remedial
Kesulitan Belajar Siswa
Berikut ini terdapat beberapa
langkah pendeskripsian fungsi, tujuan/sasaran, dan kegiatan remedial kesulitan
belajar sebagai berikut.
1.
Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya
Sasaran pokok
langkah ini ialah:
a.
Diferennya gambaran yang lebih definitive mengenai karakteristik kasus
serta permasalahannya
b.
Diperolehnya gambaran lebih defintif mengenai fasibilitas alternative
tindakan remedial yang direkomendasikan
2.
Menentukan alternative pilihan tindakan
Langkah ini merupakan lanjutan logis
dari langkah pertama. Dari hasil penelaahan yang kita lakukan pada langkah
pertama itu akan diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok, yaitu :
a)
Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat dikategorikan
pada salah satu dari tiga kemungkinan dibawah ini :
1.
Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan
dalam menemukan dan mengembangkan pola/strategi/metode/teknik belajar yang
lebih sesuai, efektif dan efisien.
2.
Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan
dalam menemukan dan mengembangkan pola, strategi, metode, teknik
belajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien itu, juga dihadapkan kepada
hambatan – hambatan ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis
dalam penyesuaian dengan dirinya dan lingkungannya.
3.
Kasus yang bersangkutan disimpulkan telah memiliki kecenderungan ke arah
kemampuan menemukan dan mengembangkan pola – pola strategi namun terhambat oleh
ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis dan faktor
instrumental-enviromental lainnya.
3.
Layanan bimbingan dan konseling / psikoterapi
Diantara sekian banyak masalah
kesulitan penyesuaian, yang masih dapat ditangani para guru pada umunnya antara
lain :
a)
kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat
belajar.
b)
Kasus kesulitan belajar yang berlatar belakang sikap negative terhadap
guru, pelajaran dan situasi belajar.
c)
Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah.
d)
Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian antara
kondisi objektif keragaman pribadinya dengan kondisi objektif instrumental
input dan lingkungannya.
4.
Melaksanakan pengajaran remedial
Sasaran pokok dari setiap pengajaran
remedial ini ialah tercapainya peningkatan prestasi atau kemampuan penyesuaian
diri sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
5.
Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali
Diadakan pengukuran kembali, hasilnya
akan memberikan informasi seberapa jauh atau seberapa besar perubahan telah
terjadi, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif.
6.
Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik
Hasil penafsiran dan pertimbangan
ini akan membawa tiga kemungkinan kesimpulan :
a)
Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya
dengan mencapai kriteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan.
b)
Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya
namun masih belum sepenuhnya memadai kriteria keberhasilan minimum yang
diharapkan.
c)
Kasus belum menunjukan perubahan yang berarti, baik dalam segi prestasinya
maupun dalam kemampuan penyesuaian dirinya.
7.
Remedial pengayaan dan atau pengukuran (tambahan)
Sasaran pokok langkah ini ialah agar
hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakan pengayaan dan pengukuhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesulitan belajar adalah suatu
kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu
menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang
berhasil dalam mencapai tujuan belajar.
Diagnosis kesulitan belajar adalah
suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami
kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai
berikut.
1.
Nilai mata pelajaran di bawah sedang.
2.
Nilai yang diperoleh siswa atau mahasiswa sering dibawah nilai rata-rata
kelas.
3.
Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang
dimiliki.
4.
Perasaan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan
5.
Kondisi kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan.
remedial
teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun
sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang
mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab
kesulitan serta membantu menemukan alternative solusi kesulitannya
B.
Saran
Untuk para pembaca yang budiman pada
akhirnya bahwa keputusan dan penentuan alternatiflah yang sangat perperan
penting untuk mengatisi kesulitan belajar. Maka dalam mendiagnostik kesulitan
belajar harus secara bijak dan arif. Supaya hasil dan keputusan dalam mengatasi
masalah tersebut bermakna dan tepat guna.
Bagi penyusun Manusia
adalah tempatnya salah maka tidak dipungkiri dalam penyusunan makalah ini
terdapat salah dan kurang. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan masukan
dan saran yang membangun. Dengan begitu bisa melakukan perubahan kepada
kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Makmun, A. S. (2003). Psikologi Kependidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/chapter_ii/07110240.pdf
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311986031-SUHERMAN/Bimbingan_Belajar.pdf
irdasyamsi.files.wordpress.com/2012/05/kesulitan-belajar.pdf
Jackpot City - Casino Games & Apps - Dr. MD
BalasHapusFree Slot Games - 강원도 출장마사지 JACKPOT CITY. JackpotCity Casino has 오산 출장안마 you covered 이천 출장마사지 with 인천광역 출장마사지 some of the top slots and casino games! 인천광역 출장안마 Whether it is slots, roulette, blackjack,