Jumat, 31 Oktober 2014

Makalah BK Belajar



MAKALAH BK BELAJAR

“ Konsep Dasar DKB (Diaknosis Kesulitan Belajar) dan Prosedur Remedial”

ump1 - Copy.jpg















DOSEN : Karyanti, M.Pd

DISUSUN OLEH:
AYU PUTRI NINGSIH 13.21.014872
EEN ROSE
YAKOBUS RIBAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas terselesainya makalah ini, sholawat dan salam tak lupa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar menambah pengetahuan tentang kedudukan dan fungsi bahasa indonesia, guna menambah wawasan bagi rekan-rekan sesama mahasiswa sehingga kita mampu untuk berfikir agar menjadi lebih maju.
Terima kasih kepada Bapak selaku dosen pembimbing kami, terima kasih pula kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat membangun tetap kami nantikan demi kesempurnan makalah ini.















DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
BAB I:  PENDAHULUAN.......................................................................................................
a.       Latar Belakang...............................................................................................................
b.      Rumusan Masalah..........................................................................................................
c.       Tujuan............................................................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN.........................................................................................................
a.        pengertian Diagnosis.....................................................................................................
b.      pengertian kesulitan belajar............................................................................................
c.       pengertian Diagnosis kesulitan belajar...........................................................................
d.      prosedur dan teknik diagnosis kesulitan belajar.............................................................
e.       faktor penyebab kesulitan belajar...................................................................................
f.       pengertian remedial teaching.........................................................................................
g.      remedial kesulitan belajar..............................................................................................
BAB III: PENUTUP..................................................................................................................
a.       Kesimpulan.....................................................................................................................
b.      Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan secara definitif adalah memanusiakan manusia yang didalamnya memuat kegiatan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang meliputi transfer materi pembelajaran dan pengalaman yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri.
     Dalam proses belajar mengajar tersebut yang menjadi objeknya adalah siswa atau peserta didik. Proses belajar mengajar dalam sebuah pendidikan bertujuan untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan siswanya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut agar tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Diagnosis?
2.      Apa pengertian kesulitan belajar?
3.      Apa pengertian Diagnosis kesulitan belajar?
4.      Apa saja prosedur dan teknik diagnosis kesulitan belajar?
5.      Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar?
6.      Apa pengertian remedial teaching?
7.      Apa saja remedial kesulitan belajar?
C.    Tujuan 
     Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi, menemukan dan menganalisis satu bahasan mengenai diagnostik dan remedial kesulitan belajar.




BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Diagnosis
         Diagnosis merupakan istilah teknis dibidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen (1955:530-532), diagnosis dapat diartikan sebagai berikut :
1.     Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala – gejalanya ;
2.    Studi yang seksama terhadap fakta tentang sesuatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan – kesalahan dan sebagainya yang essensial.
3.    Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksaama atas gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.
B.   Pengertian kesulitan Belajar
           Burton (1952:622-624) mengidentifikasikan bahwa seorang siswa dapat dianggapa mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan mengalami kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan – tujuan belajarnya. Kegagalan belajar didefinisikan oleh Burton sebagai berikut :
1.     Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (level of mastery) minimal dalam pelajaran tertentu seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru.
2.    Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mencapai prestasi yang semestinya, sedangkan dalam prediksi hal tersebut dapat ia raih dengan hasil yang memuaskan.
3.    Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat pengusaaan (level of mastery) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.
C. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar
Menurut Abin (2003:309), diagnostik kesulitan belajar adalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternative kemungkinan pemecahannya.

D.      Prosedur dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar
Teknik dan instrument yang digunakan dalam diagnosis menurut Burton dalam Abin (2003:310) adalah sebagai berikut:
1.      General diagnosi, menggunakan tes baku untuk menemukan siswa yang mengalami kelemahan tertentu.
2.      Analysistic diagnostic, menggunakan tes diagnostic untuk mengetahui letak kelemahannya.
3.      Psychological diagnosis, teknik-teknik yag digunakan antara lain:
a.       Observasi
b.      Analisis karya tulis
c.       Analisis proses dan respon lisan
d.      Analisis berbagai catatan objektif
e.       Wawancara
f.       Pendekatan laboratories dan klinis
g.      Studi kasus

E.  Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
              Berbagai variabel yang mempengaruhi proses belajar – mengajar menurut loree (1970:121-133) terdiri atas; 1) Stimulus atau learning variables, 2) Organismic Variables, 3) response Variable.
1.     Learning Variables, Mencakup
a.   Learning Experience Variables, antara lain mengenai
      1).  Method Variables, menyangkut kuat lemahnya motivasi untuk belajar, intensif – tidaknya bimbingan guru dan ada – tidaknya kesempatan untuk praktikum.
      2). Task Variables, mencakup menarik-tidaknya apa yang harus dipelajari, bermakna- tidaknya apa yang dipelajari dan tersedia-tidaknya fasilitas belajar yang memadai.

b.   Enviromental Variables, yang menyangkut iklim belajar yang bergantung pada faktor tersedianya waktu yang cukup untuk belajar dan tersedianya fasilitas belajar yang memadai     
2.    Organismic Variables, mencakup
a.   Characteristic of the learners, antara lain tingkatan inttelegensi, usia dan taraf  kematangan, jenis kelamin dan kesiapan untuk belajar.
b.   Mediating Processes, kondisi yang lazim terdapat dalam diri swasta, antara lain, intelegensi, persepsi, motivasi, takut, cemas dan tekanan batin yang sebagainya turut berperan dalam proses berperilaku belajar.
3.    Response Variables, Jika dikelompokkan berdasarkan tujuan pendidikan dapat dilihat sebagai berikut.
a.    Tujuan – tujuan kognitif , seperti pengetahuan, konsep – konsep dan keterampilan pemecahan masalah.
b.    Tujuan – tujuan afektif, seperti sikap – sikap, nilai – nilai, minat dan apresiasi.
c.    Tujuan – tujuan pola pola bertindak, antara lain ;
-                                    Keterampilan psikomotoris, seperti menulis, mengetik, melukis, dsb.
Kompetensi – kompetensi untuk menyelenggarakan pertemuan, berpidato, memimpin diskusi, pertunjukan dsb.

F..    Pengertian Remedial Teaching
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Remedial berarti pertama, berhubungan dengan kebaikan, pengajaran ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, remedial berarti bersifat menyembuhkan. Sedangkan teaching yang berarti “pengajaran” yang berarti:
1.      Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan
2.      Perihal, segala sesuatu mengenai mengajar.
Menurut arti katanya, remedial berarti bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau membuat baik. Remedial Teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat jadi baik.
Menurut Ischak S.W dan Warji R. dalam bukunya Remedial Teaching sebagai berikut:
“kegiatan perbaikan dalam   proses belajar mengajar adalah salah satu bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis”
Menurut M. Entang:
“segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang subyektif mungkin”
Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa remedial teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu menemukan alternative solusi kesulitannya.

G.  Remedial Kesulitan Belajar Siswa
Berikut ini terdapat beberapa langkah pendeskripsian fungsi, tujuan/sasaran, dan kegiatan remedial kesulitan belajar sebagai berikut.

1.       Penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya
 Sasaran pokok langkah ini ialah:
a.       Diferennya gambaran yang lebih definitive mengenai karakteristik kasus serta permasalahannya
b.      Diperolehnya gambaran lebih defintif mengenai fasibilitas alternative tindakan remedial yang direkomendasikan

2.      Menentukan alternative pilihan tindakan
Langkah ini merupakan lanjutan logis dari langkah pertama. Dari hasil penelaahan yang kita lakukan pada langkah pertama itu akan diperoleh kesimpulan mengenai dua hal pokok, yaitu :
a)      Karakteristik khusus yang akan ditangani secara umum, dapat dikategorikan pada salah satu dari tiga kemungkinan dibawah ini :
1.      Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan pola/strategi/metode/teknik belajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien.
2.      Kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan disamping memiliki kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan pola, strategi, metode, teknik belajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien itu, juga dihadapkan kepada hambatan – hambatan ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis dalam penyesuaian dengan dirinya dan lingkungannya.
3.      Kasus yang bersangkutan disimpulkan telah memiliki kecenderungan ke arah kemampuan menemukan dan mengembangkan pola – pola strategi namun terhambat oleh ego-emosional, potensial-fungsional, sosial-psikologis dan faktor instrumental-enviromental lainnya.

3.      Layanan bimbingan dan konseling / psikoterapi
     Diantara sekian banyak masalah kesulitan penyesuaian, yang masih dapat ditangani para guru pada umunnya antara lain :
a)      kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat belajar.
b)      Kasus kesulitan belajar yang berlatar belakang sikap negative terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar.
c)      Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah.
d)     Kasus kesulitan belajar dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi objektif keragaman pribadinya dengan kondisi objektif instrumental input dan lingkungannya.

4.      Melaksanakan pengajaran remedial
     Sasaran pokok dari setiap pengajaran remedial ini ialah tercapainya peningkatan prestasi atau kemampuan penyesuaian diri sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
5.      Mengadakan pengukuran prestasi belajar kembali
     Diadakan pengukuran kembali, hasilnya akan memberikan informasi seberapa jauh atau seberapa besar perubahan telah terjadi, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif.
6.      Mengadakan re-evaluasi dan re-diagnostik
    Hasil penafsiran dan pertimbangan ini akan membawa tiga kemungkinan kesimpulan :
a)      Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya dengan mencapai kriteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan.
b)      Kasus menunjukan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya namun masih belum sepenuhnya memadai kriteria keberhasilan minimum yang diharapkan.
c)      Kasus belum menunjukan perubahan yang berarti, baik dalam segi prestasinya maupun dalam kemampuan penyesuaian dirinya.

7.      Remedial pengayaan dan atau pengukuran (tambahan)
     Sasaran pokok langkah ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakan pengayaan dan pengukuhan







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar.
     Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai berikut.
1.      Nilai mata pelajaran di bawah sedang.
2.      Nilai yang diperoleh siswa atau mahasiswa sering dibawah nilai rata-rata kelas.
3.      Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang dimiliki.
4.      Perasaan siswa atau mahasiswa yang bersangkutan
5.      Kondisi kepribadian siswa atau mahasiswa yang bersangkutan.
remedial teaching adalah segala bentuk usaha terprogram dan tersusun sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki atau menyembuhkan individu yang mengalami kesulitan belajar melalui pemahaman terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan serta membantu menemukan alternative solusi kesulitannya
B.     Saran
     Untuk para pembaca yang budiman pada akhirnya bahwa keputusan dan penentuan alternatiflah yang sangat perperan penting untuk mengatisi kesulitan belajar. Maka dalam mendiagnostik kesulitan belajar harus secara bijak dan arif. Supaya hasil dan keputusan dalam mengatasi masalah tersebut bermakna dan tepat guna.
Bagi penyusun Manusia adalah tempatnya salah maka tidak dipungkiri dalam penyusunan makalah ini terdapat salah dan kurang. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun. Dengan begitu bisa melakukan perubahan kepada kebaikan.





DAFTAR PUSTAKA
Makmun, A. S. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/chapter_ii/07110240.pdf
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311986031-SUHERMAN/Bimbingan_Belajar.pdf
irdasyamsi.files.wordpress.com/2012/05/kesulitan-belajar.pdf

1 komentar:

  1. Jackpot City - Casino Games & Apps - Dr. MD
    Free Slot Games - 강원도 출장마사지 JACKPOT CITY. JackpotCity Casino has 오산 출장안마 you covered 이천 출장마사지 with 인천광역 출장마사지 some of the top slots and casino games! 인천광역 출장안마 Whether it is slots, roulette, blackjack,

    BalasHapus