Nama
: Ayu Putri Ningsih
Nim : 13.21.014872
MK : Psikologi Umum
Prodi : Bimbingan dan konseling
DEFINISI PERHATIAN, PENGAMATAN,
FANTASI, INGATAN, PIKIRAN, SERTA KESIMPULAN DAN TULIS SUMBERNYA DARIMANA
1.
DEFINISI
PERHATIAN
Perhatian
adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar
informasi yang tersedia.
Perhatian adalah merupakan penyeleksian terhadap
stimuli yang diterima oleh individu yang bersangkutan.
Menurut Sumadi Suryabrata (1989:14) mengungkapkan
perhatian adalah perumusan tenaga
psikis yang tertuju pada suatu obyek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
Perhatian adalah suatu reaksi yang dilakukan oleh
organisme dan kesadaran seseorang atau merupakan pemusatan atau konsentrasi
dari seluruh aktivet individu yang ditujukan kepada suatu objek atau kepada
sekumpulan objek-objek.
2.
DEFINISI
PENGAMATAN
Menurut Kartono (1980:142) pengertian pengamatan diberi batasan sebagai
berikut: ’’studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan
gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Menurut Patton (1990:201 dalam
Poerwandari, 1998:63) menegaskan pengamatan
merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian. Agar memberikan
data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus
dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati ltihan-latihan yang memadai, serta
telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.
Pengamatan
atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas terhadap
suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
3.
DEFINISI
INGATAN
Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi
yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari
dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf.
4.
DEFINISI
PIKIRAN
Pikiran
adalah gagasan dan proses mental. Berfikir memungkinkan seseorang untuk
mempresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya
secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk
pada konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran,
gagasan, dan imajinasi.
Menurut Bochenski, dalam Suriasumantri,
(1983:52) berfikir adalah
berkembangnya ide dan konsep didalam diri seseorang. Perkembangan ide dan
konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang tersimpan didalam diri seseorang yang berupa
pengertian-pengertian. “ berfikir” mencakup banyak aktivitas.
5.
DEFINISI
FANTASI
Fantasi menurut Yanto Subiyanto adalah
kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru.
Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan
menjangkau ke depan, keadaan yang akan mendatang membentuk satu tanggapan baru
dengan pertolongan tanggapan yang lama.
Fantasi
adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak
benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Fantasi bisa juga
merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai
salah satu elemen plot, tema dan setting dalam sebuah film. Genre fantasi
secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan
horor tentang hal yang mengerikan.
KESIMPULAN
1. Perhatian
adalah suatu reaksi pemrosesan secara sadar yang dilakukan oleh individu dari
aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau kepada sekumpulan
objek-objek.
2. Pengamatan
adalah aktivitas yang dilakukan manusia terhadap suatu proses atau objek yang
diamati dengan maksud memahami pengetahuan dari fenomena untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
3. Ingatan
adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak.
4. Pikiran
adalah berkembangnya ide dan konsep didalam diri seseorang yang diantaranya
kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
5. Fantasi
adalah kemampuan jiwa untuk membentuk khayalan sesuatu yang tidak benar-benar
ada karena hanya didalam benak atau pikiran saja.
SUMBERNYA
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar